Di
tengah kemajuan teknologi dan tren gaya hidup yang semakin “wah”, perilaku
hedonis konsumtif semakin pesat pula perkembangannya. Alhasil manajemen antara
pendapatan dan pengeluaran cenderung kurang dapat dikontrol. Salah satu faktor
yang paling berpengaruh adalah zaman yang serba digital, misal mudahnya akses
berbelanja beragam barang secara online yang dapat dengan mudah kita cek setiap
hari melalui gawai masing-masing. Hampir setiap hari, akan selalu ada update produk terbaru di pasar yang akan
menggoda setiap orang yang melihat untuk mau membeli dan memilikinya. Di sisi
lain juga sangat dipengaruhi oleh mudahnya sistem pembayaran secara daring. Akan
sangat berbeda rasanya ketika kita melakukan pembayaran dengan menggunakan
rekening digital alias cashless dan membayar
dengan uang cash secara langsung. Entah bagaimana psikologi bisnis
memandang itu.
![]() |
(sumber: merdeka.com) |
Solusi paling
sederhana untuk mengurangi pola hidup tersebut salah satunya adalah untuk mulai
menabung, atau mungkin akan lebih keren jika kita sebut investasi. Perkembangan
teknologi saat ini pun semakin memudahkan tiap orang untuk berinvestasi. Mulai
dari yang berisiko tinggi, berisiko rendah, hingga tanpa risiko. Produk-produk
yang bertebaran pun variatif. Mulai dari investasi saham, reksadana, hingga dapat
ikut berkontribusi untuk negara dengan membeli surat utang.
Salah
satu produk yang terkenal sejak dahulu kala dan hasilnya masih sangat menjanjikan, adalah investasi emas. Produk emas
diyakini menjadi produk yang paling aman karena dari tahun ke tahun harganya
selalu naik. Sejak tahun lalu hingga tulisan ini dibuat, harga emas kurang
lebih sudah naik 28%. Dengan perkembangan teknologi saat ini, emas sendiri
sudah dapat dibeli secara digital dengan minimal pembelian senilai Rp10.000
saja. Apabila kepemilikan emas kita sudah mencapai 1 gram, produk emas kita
bisa dicetak fisik dengan biaya administrasi untuk pensertifikatan. Harga emas
pula dapat dicek secara realtime melalui
aplikasi dari perusahaan yang menaungi jual-beli emas tersebut.
Berikut
merupakan beberapa aplikasi recommended
yang menawarkan jual beli emas digital:
Salah
satu perusahaan yang menawarkan pembelian emas tersebut adalah PT. Pegadaian
melalui aplikasi Pegadaian Digital. Masalah keamanan sangat terjamin, karena Pegadaian
merupakan perusahaan plat merah (BUMN) dan sudah pasti diawasi oleh otoritas
jasa keuangan (OJK). Minimal pembelian di Pegadaian digital adalah Rp50.000 dan
maksimal Rp10.000.000 per transaksi. Pegadaian juga memberikan bonus
pendaftaran senilai Rp25.000 dengan memasukkan kode referral PDSC9AA8.
2. Pluang
Pluang
merupakan aplikasi di bawah perusahaan PT PG Berjangka yang berlisensi dan
diawasi BAPPEBTI. Aplikasi yang satu ini sangat ringan karena ukuran
aplikasinya hanya sekitar 5mb. Selisih harga jual dan belinyapun cukup tipis
yakni hanya 3%. Pluang juga memberikan bonus senilai Rp10.000 untuk membeli
emas hanya dengan memasukkan PLUANG10
sebagai kode referral.
Aplikasi
ini juga memberikan kita kesempatan untuk nabung emas dengan minimal hanya
Rp10.000. Keunggulan lain dari aplikasi
ini adalah bisa bertransaksi melalui dompet digital seperti OVO dan
Gopay. Aplikasi ini juga menyajikan fitur transfer yang memungkinkan pengguna
aplikasi saling mengirim emas. Keren.
Aplikasi
ini sudah cukup lama bertengger di Google Play Store karena sudah dirilis sejak
14 Desember 2011. Uniknya di aplikasi yang satu ini kita dapat membeli emas
hanya dengan Rp500. Indogold sendiri juga menyediakan penjualan emas fisik
langsung yang sempat terlihat di salah satu marketplace Shopee dan termasuk
dalam kategori Shopee Mall.
5. Bukalapak dan Tokopedia
Dua
aplikasi ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi. Dua online marketplace ini juga menyediakan pembelian emas digital. So,
yang sudah punya akun ini tidak usah repot-repot untuk registrasi kembali,
karena sudah dapat langsung bertransaksi.
0 Response to "6 Aplikasi Tepercaya untuk Nabung Emas Digital"
Post a Comment